Sabtu, 19 Maret 2016

Melayani atau Dilayani


Umurku memang masih kecil. Belum mengerti apa - apa, orang tua bilang. Aku tak peduli. Yang jelas dengan umurku yang segelintir ini, aku memperhatikan banyak hal. Termasuk cara kepemimpinan seseorang.
Aku belum pernah memimpin. Tapi aku mengerti bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Bukan hanya pemimpin diperusahaan, tapi pemimpin apapun. Temasuk pemimpin kelas sekalipun.

Menuliskan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik itu adalah hal yang mudah. Bagian tersulitnya adalah bagaimana mempraktekkannya. Yang terkadang tulisan tak seindah kenyataan.

Menjadi seorang pemimpin merupakan amanah yang harus dilakukan dengan baik, bertanggung jawab dan jujur. Menjadi pemimpin yang baik bukanlah mudah. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu.

Pemimpin yang baik biasanya melayani. Memperhatikan setiap apa yang dipimpinnya. Bertangung jawab atas keputusan yang ia ambil. Bukan pemimpin yang merasa bangga dilayani. Merasa bangga membentak-bentak. Bangga semua bawahannya tunduk. Yakinlah pemimpin seperti ini tak akan mencapai tujuan tertentu.


-----------------------------------------

#OneDayOnePost
#Mingguke3
#Harike3




Kamis, 17 Maret 2016

Rosie.


Jika kehidupan dunia adalah pilihan. Rosie tak akan memilihnya. Lebih baik ia tak usah lahir didunia ini. Usia Rosie 25 tahun. Usia matang dengan segala kegetiran hidup sejak kecil. Rosie sulung dari tujuh bersaudara. Si sulung yang menjadi tumpuan adik-adiknya, menjadi contoh adik-adiknya. Rosie, bunga senja nan layu. Wajahnya sayu. Tampak jelas kesedihan di matanya. Terlihat namun samar, di keningnya goresan halus kerutan. Akibat terlalu sering berfikir.

Dari lantai enam rumah sakit, Rosie terdiam. Menatap langit hitam legam. Sebentar lagi mungkin hujan turun. Angin memeluk tubuhnya. Sudah sejam ia mematut diri. Mencoba mencerna setiap jalan hidupnya.
Ia lelah. Bebannya sudah membuat tubuhnya ringkih. Hatinya remuk redam. Ingin ia mengakhiri semuanya. Memaki dan meninggalkan semuanya.

Perlahan rinai turun. Ia masih mematung disana. Terlintas di benaknya. Buat apa ia hidup seperti ini. Hari-hari bermurung durja. Dua puluh lima tahun memikirkan keluarga. Dua puluh lima tahun mengabaikan diri sendiri. Mengorbankan diri sendiri. Ingin rasanya ia terjun saat ini juga. Agar hilang bebannya. Ia menangis.
Menatap langit. Rinai mengenai wajahnya. Perlahan terlintas wajah ibunya. Ia tersenyum. Itulah alasan kehidupannya. Setidaknya dua puluh lima tahun tidak sia-sia. Kesengsaraannya untuk wajah berseri ibu dan juga adik-adiknya.

Rosie tersenyum. Perlahan ia berbalik meninggalkan lantai enam rumah sakit. Ibu. Ibunya menunggu.Dunianya hanya ibunya. Lalu hujan turun dengan derasnya seiring menghilangnya Rosie.

--------------------------------

#OneDayOnePost
#Mingguke3
#Harike2

Rabu, 16 Maret 2016

Perempuan

Saat ini, banyak sekali kita temui perempuan-perempuan mandiri dan cerdas. Hampir disegala jenis pekerjaan pasti ada beberapa perempuan yang menduduki posisi penting. Itulah salah satu pengaruh dari emansipasi.
Tetapi hal ini juga mengakibatkan sebagian perempuan yang melupakan tugas utamanya.

Aku memang punya banyak impian. Ingin ini, ingin itu, pengen kerjakan ini pengen kerjakan itu. Semua yang di suka aku berusaha untuk mengapainya. Semua ingin aku capai sebelum Tuhan mendatangkan jodohku. Aku ingin karir yang baik sebelum aku menikah, ingin belajar apapun sebelum menikah, memperbaiki diri dan mencoba hal baru sebelum menikah. Itu yang aku mau. Semua ingin aku capai sebelum aku menikah.

Jika seandainya ia datang sebelum semua mimpiku tercapai. Aku tetap akan menerimanya. Melupakan mimpi-mimpi itu. Toh, sejatinya setinggi apapun pencapaian perempuan tetap tujuan utamanya adalah rumah tangga. 

Aku mengejar semua impianku. Mencoba meraihnya sebelum beban tanggung jawab yang lebih besar datang. Sebab saat semua itu terjadi maka aku harus memprioritaskan rumah tangga diatas segalanya.

------------------------------

#OneDayOnePost
#Mingguke3
#Harike1



Senin, 14 Maret 2016

In Silance : Pray, Life and Love (Part 2)


Siang yang teramat terik saat gadis itu sampai di kampung halaman orang tuanya. Kampung halaman yang terkenal dengan rendang itu. Ia melangkah perlahan. Perjalanan satu jam lima belas menit masih membuatnya jetlag. Ia harus menempuh perjalanan kurang lebih dua jam lagi dengan jalur darat. Lalu kemudian benar-benar sampai di rumah sederhana yang terbilang cukup luas dengan pemandangan menakjubkan.
            Mungkin bagi orang-orang kampung ini biasa saja. Tapi baginya ini tempat yang menakjubkan. Bagaimana tidak? Lelah perjalanan tergantikan saat ia sampai di rumah ini. Rumah bercat krem itu punya teras yang luas yang dikelilingi dengan berbagai jenis bunga mengelilingi pagarnya. Bunga-bunga itu ditata sedemikian indahnya dengan berbagai ukuran pot.
Beberapa meter di depan rumah terdapat jalan beraspal yang hanya bisa dilalui satu mobil saja dan diseberang jalan itu terhampar sawah sejauh mata memandang. Tepat di tengah hamparan sawah ada sebuah bangunan tanpa di cat. Gadis itu tahu bahwa bangunan itu merupakan sarang burung walet.
            Langit perlahan memerah mengiring tenggelamnya sang surya. Beberapa petani berjalan dipematang sawah. Mengakhiri pertempuran mereka untuk segera berkumpul dengan keluarganya.
            “Sha, ayo masuk nak udah maghrib.” Seorang wanita paruh baya mengejutkan gadis itu. Menganggu sang gadis yang terpesona oleh keindahan di depannya. Gadis itu memalingkan badan bersegera masuk lalu sayup-sayup terdengar azan maghrib mengalun indah seiring mengelapnya langit. 

 bersambung....
---------------------------------


#OneDayOnePost
#Mingguke2
#Harike5



Kantuk



Pernah tidak kita setelah makan merasakan kantuk?
Semua orang pernah merasakan hal itu.

Mengapa hal demikian terjadi?
Bukankah seharusnya setelah makan kita mendapatkan energi ?

Sebenarnya tak semua makanan membuat kita mengantuk. Makanan yang membuat mengantuk itu adalah karbohidrat. Karbohidrat sejatinya penting untuk menambah energi kita. Tapi bisa juga malah menjadi virus. Karbohidrat didalam tubuh kita akan menjadi glukosa. Lalu glukosa itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh yang memerlukannya.

Glukosa terebut membutuhkan suatu hormon untuk bisa masuk ke dalam sel tubuh. Hormon ini dihasilkan kelenjer pangkreas yang bernama insulin. Hormon insulin merangsang terjadinya pembentukan asam amino yang disebut tritofan. Kemudian tritofan berubah menjadi senyawa serotonin dan melatonin. Kedua senyawa inilah yang menyebabkan kantuk.

Mungkin itulah sejatinya makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang. Agar apa yang kita makan tidak membuat kita terkena virus.

--------------------------

#OneDayOnePost
#Mingguke2
#Harike4