Jumat, 26 Februari 2016

Sederhana


Saya baru saja menyaksikan program talkshow unggulan metro TV Mata Najwa di channel youtube yang di pandu jurnalis senior.  Najwa Shihab. Jurnalis cantik nan cerdas. Ia temasuk idola saya setelah
Bacharuddin Jusuf Habibie dan Susi Pudjiastuti (tentang mereka mungkin ditulisan selanjutnya akan saya bahas). Saya mengidolakan mereka bukan karena suka politik. Saya tidak tahu tentang pemerintahan maupun politik negeri ini dan saya juga tidak akan pernah mau tahu. Tapi lebih kepada jalan hidup, kepintaran dan kerja keras mereka. Di talkshow tersebut ada episode tentang 'Cerita Anak Jokowi.'

Ada banyak hal yang bisa ditiru dari kehidupan keluarga presiden itu. Salah satunya tentang kesederhanaan. Di akhir acara host bertanya tentang satu hal yang selalu ditekankan sang ayah pada anak-anaknya. Dan jawaban adalah tentang kesederhanaan. yang mana sang ayah menasehati si sulung dengan mengatakan bahwa ketika telah sukses atau punya banyak uang jangan digunakan untuk membeli semisalnya jet pribadi.

Tentang kesederhanaan, saya teringat tentang kisah Rasulullah SAW, yang mana dikisahkan pada saat seorang sahabatnya bernama Ibn Mas`ud datang mengunjungi Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah sedang beristirahat di rumahnya sambil berbaring di atas tikar yang dibuat dari daun-daun tamar (kurma). Ketika kedatangan Ibn Mas'ud, Rasulullah tidak memakai baju, maka Ibn Mas`ud melihat bekas anyaman tikar itu melekat di tubuh Rasulullah SAW. Melihat hal itu sahabatpun bersedih dan menitiskan air mata.Sebab tak seharusnya seorang pemimpin hidup dengan cara demikian.

Ibn Mas`ud pun berkata: "Ya Rasulullah, bolehkah saya membawakan tilam ke sini untuk Tuan?''
Rasulullah menjawab, "Wahai Ibn Mas`ud, apalah arti kesenangan hidup di dunia ini bagiku. Hidup di dunia ini bagiku bagaikan seorang musafir dalam perjalanan jauh, lalu dia singgah sebentar berteduh di bawah pohon kayu yang rindang untuk berehat. Kemudian dia harus berangkat meninggalkan tempat itu untuk meneruskan perjalanan yang sangat jauh dan tidak berpenghujung.''

Demikianlah, betapa mulianya hidup dengan kesederhanaan, walaupun kita sanggup untuk bermegah-megahan. Tetapi jangan sampai ketika kita ingin hidup sederhana kita malah berputus asa untuk menjemput rezeki. Karena maksud kesederhanaan di tulisan ini adalah ketika kita mampu untuk mendapatkan semua yang kita inginkan tetapi tetap memilih hidup seadanya. Sebab kesederhanaan memberikan anda ruang untuk berfikir lebih dalam atas makna dari kehidupan :) :) :) .

Selamat Sore.
Selamat bermalam sabtu.

1 komentar: